birrul walidain 2
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
نَحْمَدُ لِلهِ وَإِيَّاهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
هُوَ وُلِدَ فِى مَكَّةَ وَتُوُفِيَ فِى مَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ وَزَوْجَتُهُ
الأَوَّلِ خَدِيْجَةُ وَ زَوْجَتُهُ الأَخِرِ عَائِشَةُ وَأُمُّهُ أَمِيْنَةُ وَهُوَ مُحَمَّدُبْنُ عَبْدِاللهِ، قَالَ اللهُ
تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى
يَآأَيُّهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيْمًا. وقال
النبى :مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلىَّ اللهُ عَلَيْهَ عَشْرًا ،وَقَالَ
أَيْضًا كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ
وَجْهًا، وَأَحْسَنَهُ خَلْقًا، لَيْسَ بِالطَّوِيْلِ البَائِنِ وَلاَ
باِلقَصِيْرِ (صحيح البخارى) .لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ.
Bapak kiyai pendiri Pondok pesantren Al-Hikmah Karang
Mojo yang saya Hormati
Bapak Ibu dewan juri yang saya hormati
Dan seluruh kawan-kawan senasip seperjuangan yang
sangat saya cintai….
Pertama dan wajib bagi kita untuk bersyukur kepada
Allah, atas segala rahmat dan ridho-Nya, marilah bersama diek Devi membaca
Hamdalah. Al-hamdulillah hirabbil’alamin.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَبِهِ وَأُمَّتِهِ
Selalu
terhaturkan kepada baginda besar nabiyullah Muhammad SAW. Semoga kita mampu
menjalankan Syari’anya Amin, Yarabbal ‘alamin.
Hadirin hadhirat …..? pernah dengar ndak siapa tuu Bapak atau
Ibu?......... dengarkan ya puisi diek devi nii yaa?
Ibu dan Bapak
Ibu Bapak ….
Tak ada satu pun ungkapan yang tepat untuk pengorbanan-mu
Ibu Bapak….
Tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkan kebaikan-mu
Betapa kerasnya kehidupan
dunia ini
Tapi … engkau mempertahankan derita mengandung-ku 9 bulan
Betapa kerasnya kehidupan dunia ini
Tapi … engkau memperjuangkan nasib anakmu yang tak tau malu ini
Ibu Bapak …… cintamu mengalahkan kebencianku kepadamu
Ibu Bapak …… cintamu telah meleburkan kemarahanku menjadi debu
Ibu Bapak …… cintamu meneyebabkanku tahu bahwa tiada hal yang lebih
indah kecuali saling mencintai sesama manusia
Hadlirin hadlirat rahimakumullah,
Diek Devi boleh cerita ya….. dulu sebelum kita
lahir, ibu itu? siang malam selalu menggendong kita dalam kandungannya selama bulan lho (sambil berfikir)…… ? coba!....
bayangkan selama Sembilan bulan. Coba kalau kita gantian menggendong ibu, kalau
diek Devi siih ndak sanggup. Sudah mencerah sebelum di perintah.
Sedangkan beliau tidak pernah lelah, capek,
apalagi menurunkan kita dalan rahimnya. Ibu penuh semangat berjuang siang dan
malam, pagi dan sore. Umpama ibu tidak mencintai anaknya sudah dari dulu ibu
menelantarkan kita…. Tapi apa kawan-kawan?..... ibu tidak demikian senantiasa
cinta pada anaknya. Buktinya …. ibu hanya menginginkan kita menjadi anak yang
sholeh, anak yang nurut sama orang tuanya, anak yang mencintai sesamanya, anak
yang taat pada agamanya. Ibu tidak pernah meminta kepada kita agar menggendong
seperti dulu beliau telah menggendong kita. semua apa yang kita minta selama
beliau mampu saat itu juga pun ada.
قال الله تعالى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا
Allah berfirman: “kami telah berwasiat kepada manusia agar berbuat
baik kepada kedua orangtuanya”.
Hadlirin Hadlirat rahimakumullah.
Ayat tersebut menerangakan bahwa Allah sudah
berwasiat, mengenai hukum berbuat baik kepada orang tua, hukum ini tidak
berlaku kusus orang muslim saja melainkan seluruh manusia yang ada di bumi ini,
selama masih menjadi manusia dia wajib berbuat baik kepada bapak ibunya.
Contohnya :
Kita orang mana kawan-kawan ….. orang jogja jawa ta? Umpamanya
ditanya ibu: devi……? menjawabnya dalem, wonten nopo buu?.
Tatkala diperintah oleh bapak, ibu tidak membangkang, Devi belajar
ya?.... ya pak, ya bu. Malahan devi dah belajar, ni bukunya masih Devi pegang.
Saat ketemu orang di jalan, pak, bude, paklek, mari pak, bude,
pklek …. Dik Devi Numpang lewat.
Hadirin hadlirat rahimakumulah.
Kawan-kawan kita tahu ndak, kenapa ada pohon yang bengkok dan pohon
yang batangnya lurus. Pernah melihat semua kan? Coba apa maksut kenapa ada
pohon yang bengkok dan tidak?
Nah sekarang kawan-kawan harus perhatikan diek devi biar tahu.
Kenapa pohon itu bengkok karena sejak kecilnya
tidak ada yang merawat, tidak ada yang memupuk, tidak ada yang memperhatikan,
…. Kalau diterjang angin ikut saja. Di belokkan ke kanan belo, di belokkan ke
kiri belok. Apapun yang dimau angin pohom tu ikut saja.
Ini
ibarat kalau kawan-kawan sejak kecil sudah tidak mau nurut sama orang tua… misalnya:
devi sekolah! Dakmau….. (sambil mlengos). Devi ngaji! Ndak mau. Begitulah akibatnya.
Coba kalau kita pahami ada pohon yang dirawat,
dipupuk, diperhatikan yang punya. Dia akan lurus, enak di pandang harganya
mahal, banyak yang menginginkannya dalam kebaikan. Begitu pula kita bila kita
masa kecilnya demikian … mau nurut apa yang di perintahkan orang tua, bapak Ibu
guru, ataupun panutan kita. Kelak kita akan mempunyai arti bagi kehidupan masa
depan. Baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Pilih yang mana itu
urusan kawan-kawan masing-masing.
Nah diek. Devi ada pantun nih ……
Kalau ada jarum yang patah jangan simpan di
laci
Kalau ada kata-kata diek devi salah jangan
simpan di hati apalagi laporin polisi
Pagi-pagi jalan-jalan ke alun-alun sambil
lari-lari
Jajan sarapan pagi soto sapi
Cinta nurut bapak ma ibu sudah harga mati
Jikalau tidak tunggu saja balasanya nanti
Wassala mualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
0 komentar :
Santri kudu wani kluruk
el_kutub. Diberdayakan oleh Blogger.
Kritik dan Saran
Kemajuan butuh kritik dan saran dari semua elemen
BTemplates.com
Achmad Choirul Umam
email: attuwungiyu@gmail.com
nama Pena: Elkutub
Facebook: Elkutub Merdeka
Penulis adalah Alumnus PP. Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta
Blogroll
Contact
Popular Posts
-
هَذَا الْقُرْأنُ هَذَا الْقُرْأنُ يُوَحِّدُنَا لِطَرِيْقِ الْخَيْرِ يُؤَدِّبُنَا اللهُ تَعَالى أَنْزَلَه وَرَسُوْلُ اللهِ مُعَلِّمُن...
-
فَيَآ أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْ...
-
Zaman sekarang Zaman sekarang banyak wanita Menghias diri bagai telanjang Dengan senang hati pemerkan badan Katanya itu o...
-
Temanten Anyar Pembukaan Sungguh senangnya pengantin baru Malam pertama oh malu-malu Malam kedua padamkan lampu Malam ketig...
-
Do’aTahiyat اَلتَّحِيَّاتُالْمُبَارَكَاتُالصَّلَوَاتُالطَّيِّباَتُلِلّهِ. اَلسَّلاَمُعَلَيْكَأَيُّهَاالنَّبِيُّوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَا...
statistics
Google Plus
Facebook
Twitter
Posting Komentar