Modul FAS PKR XX PPNU 1
A.
MATERI
AQIDAH-AKHLAQ
I.
RUKUN
IMAN
A.
Arti Rukun Iman
Rukun Iman
terdiri dari dua kata rukun dan iman.
Rukun artinya pokok, dasar atau tiang. Sedangkan Iman artinya percaya
sepenuh hati disertai dengan ucapan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
Dengan demikian
pengertian rukun iman adalah hal pokok yang harus dipercayai atau hal mendasar
yang harus diyakini. Rukun iman juga dapat diartikan dasar iman atau pokok
iman.
B. Enam Rukun Iman
Rukun Iman
ada enam, yakni:
1.
Iman
kepada Allah
Iman kepada Allah artinya percaya sepenuh hati bahwa Allah itu ada.
Allah adalah Tuhan yang menciptakan, mengatur, memelihara dan menjamin
ketentraman alam semesta termasuk kehidupan kita manusia.
2.
Iman
Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya) yang
selalu ta’at terhadap perintah Allah dan tidak pernah berbuat maksiat. Malaikat
termasuk makhluk ghaib, artinya ia tidak dapat dilihat, tetapi kita wajib
mempercayai adanya. Adapun jumlah Malaikat yang
wajib diketahui dan diimani ada 10 (sepuluh), yakni sebagai berikut:
a. Malaikat Jibril yang bertugas
menyampaikan wahyu
b.Malaikat Mika’il yang bertugas membagi rizki
c. Malaikat Izrail yang bertugas
mencabut nyawa
d.Malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala
e.
|
f. Malaikat ‘Atid yang
bertugas mencatat amal buruk
g. Malaikat Munkar yang bertugas
menanyai dalam kubur
h.Malaikat Nakir yang bertugas menanyai dalam kubur
i.
Malaikat Malik
yang bertugas menjaga neraka
j. Malaikat Ridwan yang bertugas
menjaga neraka
3.
Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah
Kitab adalah pedoman hidup
yang telah diwahyukan Allah kepada manusia pillihan (Rasul) untuk menjadi
pedoman hidup bagi dirinya dan bagi para umatnya. Adapun kitab yang wajib kita
imani ada 4 (empat), yaitu:
a. Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud
b.Kitab Taurat
yang diturunkan kepada Nabi Musa
c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa
d.Kitab Al-Qur’an
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
4.
Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah
Rosul Allah adalah utusan
Allah, mereka adalah manusia pilihan Allah yang berakhlak dan berbudi luhur,
mereka mendapat wahyu dari Allah sebagai pedoman hidup bagi dirinya juga bagi
para umatnya. Sedangkan Nabi adalah manusia pilihan Allah yang berakhlak dan
berbudi luhur, mereka mendapat wahyu dari Allah sebagai pedoman hidup bagi
dirinya sendiri. Nabi dan Rasul Allah mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Shidiq artinya benar
b.Amanah artinya
dapat dipercaya
c. Tabligh artinya menyampaikan
d.Fathanah artinya
cerdas
Adapun jumlah Nabi yang wajib kita ketahui ada 25 orang, yakni:
|
||
1. Nabi Adam
|
13. Nabi Syu’aib
|
|
2. Nabi Idris
|
14. nabi Musa
|
|
3. Nabi Nuh
|
15. Nabi Harun
|
|
4. Nabi Hud
|
16. Nabi Dzulkifli
|
|
5. Nabi Sholeh
|
17. Nabi Daud
|
|
6. Nabi Ibrahim
|
18. Nabi Sulaiman
|
|
7. Nabi Luth
|
19. Nabi Ilyas
|
|
8. Nabi Ismail.
|
20. Nabi Ilyasa
|
|
9. Nabi Ishaq
|
21. Nabi Yunus
|
|
10. Nabi Ya’qub
|
22. Nabi Zakaria
|
|
11. Nabi Yusuf
|
23. Nabi Yahya
|
|
12. Nabi Ayyub
|
24. Nabi Isa
|
|
25.Nabi Muhammad
|
||
5.
Iman
Kepada Hari Kiamat
Hari kiamat adalah hari berakhir atau hancurnya alam semesta. Jika saat
itu tiba, maka dibangkitkanlah manusia yang sudah mati untuk dimintai
pertanggung jawaban
atas seluruh amal perbuatannya. Siapa yang baik amal perbuatannya maka dia akan
selamat dan siapa yang buruk amal perbuatannya, maka dia akan celaka. Dan yang mengetahui waktu
hari kiamat hanyalah Allah SWT.
6.
Iman
Kepada Qodho’ dan Qodar
Qodho’ dan Qodar adalah
ketentuan Allah atas segala sesuatu. Sebagai orang yang
beriman, kita harus dapat menerima ketentuan tersebut.
II.
AKHLAK
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa
arab “akhlaq”. Secara bahasa akhlak mempunyai arti budi pekerti, tabi’at, dan
watak. Dalam istilah kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral atau
etika. Menurut Imam Ghazali akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam
hati, dan diwujudkan dengan perbuatan yang telah membiasa.
B. Pembagian Akhlak
Secara
garis besar akhlak dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.
Akhlak
Mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah tabi’at atau watak manusia yang diwujudkan dengan
perbuatan-perbuatan terpuji menurut pandangan syar’i atau agama. Akhlak terpuji
biasa tercermin dalam tingkahlaku dan sifat-sifatnya dalam kehidupan
sehari-shari. Diantara sifat-sifat terpuji
itu ada yang untuk dirinya sendiri, orang tua, kepada Allah dan Orang lain. Beberapa
perbuatan yang termasuk akhlak mahmudah (terpuji) antara lain :
a.
Akhlak
kepada
Allah
Allah telah menurunkan nikmatnya yang teramat banyak kepada manusia yang
apabila nikmatnya tersebut dihitung tentulah manusia tiada yang sanggup untuk
menghitungnya. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang berakal dan beriman
kepada Allah harus mempunyai akhlak yang terpuji terhadap-Nya.Diantara cara
manusia berakhlak kepada Allah adalah :
1) Beribadah hanya kepada Allah
Sebagai hamba Allah sebaiknya manusia hanya beribadah kepada Allah
semata. Ibadah ini dapat dilakukan dengan cara melaksanakan segala yang telah
diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
2) Cinta kepada Allah
Sebagai hamba-Nya manusia
memang harus lebih mencintai Allah dari segala apapun yang ada di dunia. Hal ini wajar saja, karena Allah memberikan cinta-Nya
yang tak terhingga terhadap segala makhluk-Nya khususnya manusia, meskipun
Allah tidak butuh balasan cinta hamba-Nya. Wujud cinta manusia
terhadap Allah SWT dapat diwujudkan dengan cara ;
- Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan terhadap manusia,
- Meninggalkan pekerjaaan maksiat,
- Berserah diri hanya kepada Allah,
- Berharap
terus menerus terhadap rahmat Allah tanpa putus asa.
3) Cinta kepada sesama makhluk
Cinta kepada sesama makhluk harus dilakukan karena Allah dengan hanya
mencintai karena Allah diharapkan tidak terjerumus ke dalam lembah kemusyrikan disertai harapan akan mendatangkan
kebaikan bagi yang mencintai maupun yang dicintai.
4) Beramal karena Allah
Segala amal yang baik hendaknya dilakukan karena Allah begitu juga
segala amal yang buruk harus ditinggalkan karena Allah. Orang yang beriman
kepada Allah akan dengan ikhlas menjalankan semua perinta Allah dan menjauhi
segala larangannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia agar senantiasa
iklhlas beramal karena Allah diantaranya adalah :
a)
Tidak pernah
meninggalkan sholat lima waktu dan masih
ditambah dengan sholat-sholat sunah,
b)
Perbanyak dzikir
kepada Allah,
c)
Memilih teman
yang berakhlak mulia,
d)
Jika melakukan
kesalahan segera berterus terang dan minta maaf,
e)
Membiasakan
membaca Al-Qur’an serta senantiasa berdoa kepada Allah agar ditunjukan jalan yang lurus dan dihindarkan dari
segala perbuatan yang tidak diridhoi
b. Akhlak kepada orang tua
Berbuat baik kepada orang tua adalah akhlak yang mulia. Keutamaan
berbuat baik kepada orang tua
diletakkan Allah
SWT.
begitu tinggi sehingga dalam al-Qur’an perintah menyembah Allah selalu diiringi
dengan perintah baik kepada orang tua. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Isro’
ayat 23 yang artinya “Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya”.
|
Terhadap kedua orang tua
hendaknya seorang anak tidak akan memperlihatkan sikap yang kurang terpuji.
Ketika hendak bepergian atau hendak sekolah seorang anak yang baik akan
berpamitan dan mencium kedua tangan ke
dua orang tua,
begitupulah sesampainya di rumah ia mengucapkan salam begitu masuk rumah dan
tak lupa untuk mencium kedua tangan orang tuanya.
Terhadap orang tua
yang meninggalpun seorang anak
wajib berbuat baik juga. Adapun cara
berbuat baik terhadap orang tua adalah dengan mendo’akannya menunaikan janjinya, menghormati sahabatnya, menjalin
silaturrahi dengan keluarga yang ditinggalkannya. Sepeninggal orang tua hendaknya
lebih meningkatkan motivasi
berbuat baik,
demi tetap untuk membahagiaan orang tua
yang telah meninggal
c.
Akhlak
terhadap sesama orang muslim
Manusia seluruhnya di dunia ini pada dasarnya berasal dari satu
keturunan nabi adam dan Hawa, persaudaraan antar sesama muslim sangat penting
terhadap ikatan persaudaraaan akan diperoleh persatuan. Cara berbuat baik
terhadapn sesama muslim adalah dengan cara saling menyayangi, menghormati,
menolong dan bermusyawarah dalam setiap permasalahan.
|
d.
Rajin
Rajin artinya suka giat
bekerja dan termasuk sikap terpuji. Untuk menumbuhkan sifat dalam diri
hendaknya harus memulai Dengan membiasakan diri . sifat rajin ini kaitannya
dengan waktu sebagai seorang muslim hendaknya sadar bahwa waktu adalah nikmat
yang harus disyukuri dengan cara memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Nabi
Muhammad pernash bersabda :
“Gunakanlah limah kesempatan sebelum lima
kesempatan satu sehatmu sebelum sakitmu, kedua waktu luangmu sebelum waktu
sibukmu, tiga mudamu sebelum tuamu, empat kayamu sebelum miskinmu, lima hidupmu
sebelum matimu”.
e.
Jujur
Jujur adalah sesuainya perkataan dengan kenyataan. Seseorang dikatakan
jujur kalau apa yang diucapkan dan dilakukannya sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Kejujuran akan membuahkan tindakan yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Orang yang jujur hatinya akan selalu tentram dan penuh
ketenangan yang akan menuntunnya untuk selalu berbuat baik.
Di antara sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain:
1)
Jujur dalam berkata dengan cara tidak berdusta terhadap apa yang
dikatakannya.
2)
Jujur dalam berjanji dengan cara menepati janji yang telah diberikan
kepada orang lain.
f.
Sabar
Sabar
adalah lapang dada dan tabah menghadapi segala macam musibah, ujian dan cobaan
yang menimpa.
Sabar dibagi menjadi
tiga macam:
1) Sabar
untuk selalu melaksanakan dan menjalankan ibadah dan segala macam perintah
agama.
2) Sabar
untuk selalu menjauhi maksiat atau semua yang dilarang oleh agama.
3) Sabar
ketika menghadapi musibah dan cobaan yang menimpa.
g.
Tawakal
Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah
untuk menerima keputusan-Nya setelah semua usaha dan do’a telah dilakukan.
Seseorang belum bisa dikatakan bertawakal jika tidak disertai dengan usaha dan
do’a yang maksimal, begitupun halnya belum bisa dikatakan tawakal jika
seseorang hanya mengandalkan salah satunya seperti berdo’a saja tanpa disertai
usaha yang maksimal atau usaha saja tanpa disertai dengan do’a.
h.
Musyawarah
Menurut
bahasa musyawarah berarti berembuk dan berunding, sedangkan menurut istilah
adalah perundingan bersama antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan
keputusan yang lebih baik dan terbaik.
Musyawarah adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan dalam
menyelesaikan segala macam persoalan baik dalam berorganisasi terkecil seperti
rapat osis, rapat kelas dan lain sebagainya sampai pada organisasi terbesar
seperti negara. Sekecil apapun masalah tanpa dipecahkan dengan jalan musyawarah
maka hasilnya tidak akan lebih baik dibandingkan dengan jalan musyawarah.
Ada beberapa tujuan dilakukannya musyawarah, antara
lain:
1)
Untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah secara adil
dan bijak.
2)
Untuk mencari kebenaran dan persetujuan bersama demi
kemaslahatan atau kebaikan umat.
3) Untuk menghilangkan sikap otoriter, diktator dan
sewenang-wenang.
2.
Akhlak
Madzmumah (Akhlak tercela)
Akhlak madzmumah adalah tabi’at atau watak manusia yang diwujudkan
dengan perbuatan-perbuatan tercela menurut pandangan syar’i atau agama. Di
antara beberapa perbuatan yang termasuk akhlak madzmumah, antara lain:
a. Malas
|
b. Pasif Pesimis dan Putus Asa.
Pasif adalah perbuatan atau
perilaku seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup di dunia ini sehingga
mereka tidak memiliki gairah untuk berbuat sesuatu pekerjaan yang ada hanyalah
angan- angan semata.
Pesimis adalah perilaku atau perbuatan seseorang
yang tidak memiliki harapan masa depan, ia merasa tidak mampu meraih sebuah
harapan tersebut sehingga menganggap kehidupannya MADESUR (masa depan suram).
|
c.
Bergantung pada orang lain
Bergantung
kepada orang lian adalah perilaku atau perbuatan seseorang yang selalu
mengandalkan atau menggantungkan keberhasilannya pada orang lain dikarenakan
memiliki sifat kurang percaya diri (PEDE).
Jika
ketergantungannya kepada selain Allah
maka kita akan selalu dikecewakan, yang pada gilirannya akan membuat kita malas
untuk beramal dan berupaya sehingga kita akan termasuk orang-orang yang rugi.
d.
Memaki dan mencela
Memaki adalah berbicara kepada seseorang dengan
perkataan yang keji dan kasar, sedangkan mencela adalah merendahkan derajat
orang lain dengan perkataan, perbuatan, maupun dengan isyarat. Hal ini
merupakan sumber kerusuhan dan permusuhan karena berakibat menyakiti perasaan
orang lain.
e.
Berkata keji dan kotor
|
baik
maka hendaklah diam. Sebagaimana pepatah mengatakan; diam terkadang menjadi
emas dan berbicara pun terkadang bisa menjadi mutiara.
f.
Gibah dan namimah
Gibah adalah mengumpat atau menggunjing, yakni
suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan seseorang di depan orang lain,
sedangkan namimah adalah memfitnah atau mengadu domba dengan tujuan agar
terjadi perpecahan di antara kedua belah pihak. Gibah dan namimah adalah
termasuk dosa yang bisa merusak pahala puasa seseorang sama halnya dengan
berdusta dan berkata kotor.
B.
MATERI FIQIH
I. RUKUN ISLAM
A. ARTI RUKUN ISLAM
Rukun Islam terdiri dari dua
kata rukun dan Islam. Rukun berarti pokok, dasar, soko guru atau tiang. Sedangkan Islam secara
bahasa berarti kepasrahan dan ketundukan. Sehingga rukun Islam adalah pokok dan
dasar yang harus dilakukan oleh seorang muslim sebagai bukti
kepasrahan/ketundukannya terhadap agama.
B. LIMA RUKUN ISLAM
Rukun Islam ada Lima, yakni:
a) Membaca syahadat
b) Melaksanakan sholat
c) Membayar zakat
d) Berpuasa di bulan ramadlan
e) Melaksanakan haji bagi yang
mampu
Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing dari rukun
Islam:
1.
Membaca
Syahadat
Secara bahasa syahadat adalah
bukti dan kesaksian. Sedangkan secara istilah berarti kesaksian seseorang yang
mengaku dirinya muslim dengan meyakini bahwa Allah sebagai Tuhannya dan Nabi
Muhammad sebagai utusan-Nya. Semua itu dilafalkan dalam kalimat:
أشهد أن لا
اله إلا الله و أشهد أن محمّدا رسول الله
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
2.
Melaksanakan
Sholat
a.
Pengertian
Sholat
Asal
makna sholat menurut bahasa Arab berarti do’a. Adapun makna sholat yang
dimaksud di sini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut beberapa
syarat dan rukun yang telah ditentukan.
Dalam
islam seseorang yang akan menjalankan sholat harus suci terlebih dahulu dari
hadas kecil dan hadas besar supaya sholatnya sah. Adapun benda-benda yang dapat
digunakan bersuci adalah air, tanah, kertas, batu dan benda-benda suci lainnya
yang dapat menyerap. Diantara sekian banyak benda yang dapat digunakan bersuci
yang paling baik adalah air, air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air
mutlak artinya air yang bersih dan belum tercemar, belum berubah bau, rasa dan
warnanya, sedangkan yang termasuk air mutlak adalah air sungai, air sumur, air
hujan, air embun, air es dan mata air.
1)Macam-macam air
Air terbagi menjadi empat macam yaitu
a)
Air suci mensucikan, yaitu air yang boleh dikonsumsi dan boleh digunakan untuk
bersuci
b)
Air suci yang tidak mensucikan, yaitu air yang boleh dikonsumsi tetapi tidak sah
digunakan untuk bersuci
c)
Air najis,
yaitu air yang tidak boleh dikonsumsi dan tidak sah digunakan untuk bersuci.
d)
Air makruh, yaitu
air yang makruh digunakan untuk bersuci tetapi bisa dikonsumsi.
2) Bersuci
Bersuci dalam islam merupakan
amalan yang sangat penting karena sholat seseorang akan sah bila suci dari
hadas kecil maupun hadas beser serta suci tempat dan pakaiannya dari segala
macam najis.
a)
Istinja
Agar badan suci terlebih dahulu
harus tahu bagaimana beristinja (bersuci setelah buang air) adapun caranya
adalah setiap najis /kotoran yang menempel dibadan atau benda yang kita gunakan
untuk sholat kita sucikan terlebih dahulu sedangkan cara mensucikannya dengan
mengalirkan air pada kubul (tempat keluar air kecil) dan dubur (tempat
buang air besar ) sampai kotoran yang menempel hilang bau, rupa dan rasanya.
b)
Adab buang air besar
1)
Cara atau adab buang air besar dalam Islam
Ø
Membaca doa ketika masuk WC
اللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُوْثِ
وَالْخَبَائِثِ
Ø
Mendahulukan kaki kiri ketika masuk WC
Ø
Bersuci setelah buang air
Ø
Mendahulukan kaki kanan dan berdo’a
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى اْلأَذٰى وَعَافَانِيْ
2)
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika buang air kecil
maupun besar
Ø
Bercakap-cakap
Ø
Membawa/membaca tulisan Al Qur’an
Ø
Di lubang tanah
Ø
Di tempat yang biasa digunakan orang banyak untuk berhenti
Ø
Menghadap kiblat atau membelakanginya
Ø
Di air yang tenang
3)
Jenis-jenis najis dan cara mensucikannya
Najis adalah kotoran yang harus
dibersihkan dari badan, pakaian dan tempat kita apabila hendak melaksanakan
sholat. Najis ada tiga macam yaitu ;
Ø Najis Mukhoffafah (ringan) yaitu
najisnya air kencing anak laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan hanya minum
susu ibu saja. Cara mensucikannya dengan memercikkan aair pada bagian yang
terkena najis tersebut.
Ø Najis Mutawassithoh (sedang)
yaitu najisnya kotoran manusia, hewan, nanah, darah, dan bangkai,
Ø Najis Mugholadhoh (berat) yaitu
najisnya Anjing dan Babi sedang cara
mensucikannya dengan membasuh air tujuh kali yang salah satunya menggunakan
debu.
c)
Wudlu
Wudlu adalah membersihkan
anggota wudlu untuk menghilangkan hadas kecil dengan menggunakan air yang suci
dan mensucikan.
1)
Syarat-syarat wudlu
Ø Islam
Ø Tamyis (dapat membedakan antara
yang baik dan buruk)
Ø Dengan air suci dan mensucikan
Ø Tidak ada yang menghalangi
sampainya air ke kulit.
2)
Rukun Wudlu
Ø Niat
Ø Membasuh muka
Ø Membasuh dua tangan sampai
siku-siku
Ø Mengusap sebagian kepala
Ø Membasuh kaki sampai mata kaki
Ø Tartib
3)
Hal-hal yang
membatalkan wudlu
Ø Keluarnya sesuatu dari kubul dan
dubur
Ø Hilangnya akal karena mabuk atau
gila
Ø Memegang kubul/dubur
Ø Bersentuhan antara laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrimnya.
b.
Syarat
Wajib Sholat
1. Beragama Islam
2. Suci dari haid dan nifas
3. Berakal sehat
4. Baligh (dewasa)
5. Telah menerima ajaran Islam
6. Tidak tidur
c.
Syarat
Sah Sholat
1. Suci dari hadas besar maupun kecil
2. Suci badan, pakaian dan tempat
sholat
3. Menutup aurat
4. Dilaksanakan pada waktuya
5. Menghadap kiblat
d.
Rukun-Rukun
Sholat
1. Niat
2. Berdiri tegak bagi yang kuasa
3. Membaca takbirotul ikhrom
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Rukuk dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dua kali dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca tahiyyat akhir
11. Membaca sholawat Nabi
12. Membaca salam
13. Menertibkan rukun sholat
e.
Hal-Hal
yang Membatalkan Sholat
1. Tidak mempunyai wudlu
2. Belum masuk waktu sholat
3. Terbuka aurat
4. Tidak menghadap kiblat
5. Meninggalkan rukun sholat
6. Bercakap-cakap dengan sengaja
7. Batal wudlu
8. Makan dan minum
9. Sengaja bergerak
3.
Membayar
Zakat
a.
Pengertian
Zakat
Menurut bahasa zakat artinya
mensucikan, sedangkan zakat menurut istilah agama Islam adalah sejumlah harta
yang diberikan oleh orang yang wajib mengeluarkannya kepada yang berhak
menerimanya.
b.
Orang
yang Wajib Berzakat
Islam mewajibkan kepada setiap
orang muslim mengeluarkan zakat fitrah dan juga mewajibkan setiap orang Islam
yang memiliki kekayaan dan telah sampai nishabnya serta mencapai waktu (haul)
untuk membayar zakat. Mereka mungkin seorang pemilik perusahaan/perniagaan, pemilik
peternakan hewan, pemilik emas/perak, pengusaha dan petani. Ringkasnya setiap
orang muslim yang memiliki harta dan telah mencapai nishab, maka wajib
berzakat.
c.Macam-Macam
Zakat
Zakat yang wajib dikeluarkan
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu zakat fitrah dan zakat maal (zakat
harta).
Zakat maal ialah zakat yang berhubungan dengan harta
benda. Adapun harta benda yang wajib dizakati, terdiri dari:
1) Zakatun
Nuquud ialah zakat harta kekayaan,
seperti emas, perak, uang dan lain sebagainya.
2)
Zakatut Tijaroh,
ialah zakat barang-barang yang diperdagangkan.
3)
Zakatul An’aam
yaitu zakat binatang ternak, seperti kambing, sapi, kerbau, unta dan lain-lain.
4)
Zakatuz Zira’ah
ialah zakat pertanian dan perkebunan, seperti padi, gandum, jagung dan
lain-lain, zakat pertanian dan perkebunan ini harus dikeluarkan setiap musim
panen.
d.
Orang
yang Berhak Menerima Zakat
Zakat adalah harta yang
diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu, untuk lebih memudahkan pembagian zakat makaAl-qur’an menyebutkan
tentang orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat). Dalam QS
at-Taubah ayat 60.
Dari
ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa mustahiq zakat atau orang-orang yang
berhak menerima zakat itu ada 8 golongan, yaitu:
1)
Orang fakir yaitu orang yang amat sengsara hidupnya,
tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2)Orang
miskin yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
3)Pengurus
zakat (‘amil) yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan harta zakat.
4)Mu’allaf, yaitu orang yang baru masuk islam
dan imannya masih lemah.
5)Riqab (memerdekakan budak), mencakup
juga untuk membebaskan orang miskin yang ditawan oleh orang–orang kafir.
6)Gharim, yaitu orang-orang yang berhutang
karena untuk kepentingan agama dan tidak sanggup membayarnya.
7)Sabilillah, yaitu untuk keperluan islam dan
kaum muslimin.
8)Ibnu
sabil, yaitu
orang-orang yang sedang dalam perjalanan.
e.
Manfaat
(kegunaan) Zakat
Kegunaan atau manfaat zakat
antara lain, ialah:
1) Meningkatkan ketaqwaan orang
yang menunaikannya.
2) Membersihkan dan mensucikan
harta kekayaan dari sifat kikir.
3) Menambah keberkahan hartanyadan
menumbuhkan usahanya, berkat doa kaum fakir miskin yang menerima pembagian
zakat.
4) Meringankan penderitaan fakir
miskin yang menerima pembagian zakat.
5) Memakmurkan lembaga pendidikan
Islam dan mensyi’arkan dakwah islamiyah.
6) Mempersiapkan bekal pahala
pembayar zakat dengan pahala yang tidak putus-putusnya di akherat kelak.
7) Memberikan kebahagiaan dan
mencukupkan kebutuhan makan fakir miskin pada hari raya idul fitri.
4.
Berpuasa
di Bulan Ramadlan
a. Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari
hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya
matahari dengan beberapa syarat dan rukun.
b. Syarat-Syarat Wajib Puasa.
1) Orang
Islam,bagi orang-orang yang tidak beragama Islam tidak sah dan tidak wajib
berpuasa
2)
Baligh atau dewasa, anak kecil atau yang belum mumayyiz
tidak diwajibkan berpuasa, tetapi harus dilatih berpuasa walaupun tidak penuh
dalam sehari
3)
Berakal sehat, orang gila tidak wajib berpuasa.
4)
Mampu berpuasa, orang-orang yang tidak mampu berpuasa
seperti: orang sakit, bepergian jauh (musafir), ibu hamil dan orang tua
yang pikun boleh berbuka puasa, akan tetapi wajib mengganti puasa pada hari
lain di luar bulan ramadlan kecuali orang tua yang pikun dapat diganti dengan
membayar fidyah.
c. Rukun Puasa
1) Niat
Puasa, niat puasa harus dilaksanakan pada malam hari paling lambat sebelum
datang imsak (fajar), jika kita khawatir lupa atau ketiduran lebih baik niat
sebelum tidur atau setelah sholat tarawih, baik secara sendiri-sendiri atau
berjama’ah. Kalau tidak niat puasa, maka puasa kita tidak sah
2)
Menahan diri dari makan, minum atau segala hal yang
membatalkan puasa dari fajar sampai terbenam matahari (maghrib).
d. Sunnah Puasa
Sunnah puasa adalah suatu
perbuatan yang dikerjakan oleh orang yang sedang berpuasa untuk menambah
kesempurnaan puasa. Apabila dikerjakan mendapat pahala dan bila tidak
dikerjakan tidak berdosa. Adapun sunnah puasa antara lain:
1) Menyegerakan
berbuka
2)
Berbuka dengan makanan yang manis atau dengan buah kurma.
3)
Berdo’a sewaktu berbuka puasa
4)
Makan sahur sesudah tengah malam, supaya diakhirkan makan
sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar.
5)
Memberi kepada orang lain untuk berbuka puasa.
6)
Memperbanyak shodaqah
7)
Memperbanyak tadarus atau membaca Al-Qur’an dan
mempelajarinya.
e. Hal-hal yang membatalkan puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain:
1) Makan,
minum atau memasukkan sesuatu ke dalam lubang anggota tubuh dengan sengaja
2)
Muntah dengan sengaja
3)
Hilang akal (gila, pingsan, mabuk dan sebagainya)
4)
Keluar darah haid atau nifas bagi wanita
5)
) Bersenggama (bersatu badan suami istri
6)
Murtad (keluar dari agama Islam)
f. Macam-macam puasa
1) Puasa
wajib
Puasa wajib ada dua macam, pertama puasa yang dikerjakan
pada bulan ramadlan selama satu bulan dan kedua puasa nadzar, misalnya orang
berkata apabila saya diwisuda sarjana pada bulan januari, maka saya akan
berpuasa.
2)
Puasa sunnah
Puasa sunnah adalah puasa jika dikerjakan mendapat
pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Adapun yang termasuk puasa sunnah
antara lain: puasa enam hari setelah satu syawwal, puasa hari arafah, puasa
senin kamis dan sebagainya.
3)
Puasa makruh
Puasa makruh adalah puasa jika dikerjakan tidak
mendapat pahala, bahkan tidak disenangi oleh Allah. Adapun yang termasuk puasa
makruh adalah puasa pada hari jum’at tanpa ada sebab qadha atau nadzar.
4)
Puasa haram
Puasa haram adalah puasa jika dikerjakan berdosa.
Adapun yang termasuk puasa haram adalah puasa hari raya idul fitri dan adha,
hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan dzulhijjah.
5.
Melaksanakan
Haji
a. Makna Haji
Haji asal maknanya menyegaja
sesuatu. Adapun yang dimaksud di sini adalah menyegaja mengunjungi ka’bah
(rumah suci) untuk melakukan beberapa amal ibadat dengan syarat-syarat dan
rukun-rukun yang telah ditentukan.
b. Syarat-Syarat Wajib Haji
1) Islam,
tidak wajib bahkan tidak sah haji orang kafir
2)
Berakal, tidak wajib haji atas orang gila dan orang bodoh
3)
Baligh.
4)
Merdeka atau mampu, tidak wajib haji atas orang yang tidak
kuasa/mampu.
c. Rukun Haji
1) Ihram
(berniat mulai mengerjakan haji atau umrah)
2)
Hadir dipadang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu
mulai dari tergelincirnya matahari (waktu dhuhur) tanggal 9 bulan haji samapi
terbit fajar tanggal 10 bulan haji.
3)
Thawaf (berkeliling ka’bah)
4)
Sa’i (berlari-lari kecil di antara dua bukit Shafa dan
Marwah)
d. Wajib Haji
Perkataan wajib dan rukun
biasanya berarti sama, tetapi dalam urusan haji keduanya berbeda:
Rukun: sesuatu yang tidak sah haji melainkan dengan
melakukannya, dan ia tidak boleh diganti dengan dam (menyembelih binatang)
Wajib: sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi sahnya
haji tidak tergantung atasnya, dan boleh diganti dengan memyembelih binatang.
Adapun wajib haji adalah sebagai berikut:
1) Ihram
dari miqat
2)
Bermalam di Muzdalifah
3)
Melontar jumrah ‘aqabah pada hari raya haji
4)
Melontar tiga jumrah
5)
Bermalam di Mina
6)
Thawaf wada’
7)
Menjauhkan diri dari segala larangan atau yang diharamkan
e. Sunat Haji
Adapun termasuk sunat haji, di antaranya sebagai
berikut:
1) Membaca
talbiyah
2)
Berdoa sesudah membaca talbiyah
3)
Membaca zikir sewaktu thawaf
4)
Sholat dua raka’at sesudah thawaf
5)
Masuk ke ka’bah
C.
MATERI
I.
DO’A DO’A HARIAN
1. Do’a memulai pekerjaan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
2. Do’a mengakhiri pekerjaan
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
3. Do’a untuk kedua orang tua
اللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّياَنِيْ صَغِيْرًا
4. Do’a untuk kebaikan dunia akhirat
رَبَّناَ
آتِنَا فِى الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى الْأٰخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
5. Do’a sebelum makan
اللّهُمَّ بَارِكْ لَناَ فِيْمَا رَزَقْتَناَ وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ
6. Do’a sesudah makan
اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَاناَ وَجَعَلَناَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
7. Do’a sebelum tidur
بِسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِسْمِكَ أَمُوْت
8. Do’a bangun tidur
اَلْحَمْدُللهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
9. Do’a
sebelum belajar
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَّبِيًّا
وَّرَسُوْلًا، رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ
وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ، وَاحْلُلْ
عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
10.
Do’a sesudah belajar
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّباَعَهُ، وَأَرِنَا الْباَطِلَ باَطِلاً، وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
11. Do’a
masuk kamar mandi
اللّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ
وَالْخَبَائِثِ
12.
Do’a keluar kamar mandi
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَذْهَبَ عَنِّى اْلأَذٰى وَعَافَانِيْ
13.
Do’a sesudah buang hajat
اللّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ
14.
Do’a masuk masjid
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
15.
Do’a keluar masjid
اللّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ فَضْلِكَ
16.
Do’a sesudah adzan
اللّهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ
الْقَائِمَةِ، آتِ سَيِّدَناَ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ،
وَابْعَثْهُ
مَقَامًا مَحْمُوْدَانِ الَّذِيْ وَعَدْ تَّهُ،
إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ، يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
17.
Do’a masuk rumah
اللّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمُوْلَجِ وَخَيْرَ الْمُخْرَجِ، بِسْمِ اللهِ وَلَجْناَ وَ بِسْمِ اللهِ
خَرَجْناَ وَعَلَى اللهِ تَوَكَّلْنا.
18.
Do’a
keluar rumah ( akan bepergian )
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
19.
a. Do’a ketika bersin
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
b. Yang mendengar bersin
do’anya
يَرْحَمُكَ اللهُ
c. Yang bersin menjawab
do’anya
يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
20.
Do’a memakai pakaian
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِمَا هُوَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَاهُوَ لَهُ.
21.
Do’a melepas pakaian
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ
22.
Do’a ketika bercermin
اللّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
23.
Do’a Masuk maqbarah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَنَحْنُ إِنْ
شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ
II. BACAAN SHOLAT
1) Niat wudhu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًالِلّٰهِ تَعَالَى
2)
Do’a
sesudah wudhu
أَشْهَدُ أَنْ لَّاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ،
وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهُ ۞ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ۞
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ
الْمُتَطَهِّرِيْنَ۞ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ۞
3)
Niat sholat wajib lima waktu
a. Niat sholat shubuh
أُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى
b.Niat sholat dhuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى
c. Niat sholat ‘ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى
d.Niat sholat maghrib
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى
e. Niat sholat ‘isya’
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى
4)
Takbiratul ihram
اللهُ أَكْبَرُ
5)
Do’a iftitah
اللهُ أَكْبَرُ
كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّ أَصِيْلاً ۱ إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوَاتِ
وَاْلأَرْضَ
حَنِيْفًا
مُّسْلِمًا وَّمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ٢ إِنَّ
صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ٣
لاَشَرِيْكَ لَهٗ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
6)
Surat al-Fatihah
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ۱ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۲
الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّالِّيْنَ (7)
7)
Surat pendek (
al-Ikhlash )
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ۱ اللهُ الصَّمَدُ ۲
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا أَحَدٌ ٤
8)
Bacaan ruku’
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ × ٣
9)
Bacaan I’tidal
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ، رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ
وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
10)
Bacaan sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلى وَبِحَمْدِهِ ×٣
11)
Do’a duduk diantara
dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ
وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
12)
Tahiyyat awal
اَلتَّحِيَّاتُ
الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّباَتُ لِلّٰهِ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى
عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ۞ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ۞ اللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
13)
Tahiyyat akhir
اَلتَّحِيَّاتُ
الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّباَتُ لِلّٰهِ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا
وَعَلٰى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ۞ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ۞ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ۞
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ ۞ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِناَ
إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ ۞ وَبَارِكْ عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ ۞ فِى
الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ ۞ اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيٰى
وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ ۞ يَامُقَلِّبَ
الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلٰى دِيْنِكَ۞
14)
Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
15)
Do’a
qunut
اللّٰهُمَّ اهْدِناَ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا
فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّناَ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَباَرِكْ لَناَ فِيْمَا
أَعْطَيْتَ، وَقِنَا بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ۞ فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ
يُقْضٰي عَلَيْكَ، وَإِنَّهٗ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَّالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ
عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّناَ وَتَعَالَيْتَ ۞ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلٰى مَا
قَضَيْتَ ۞ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍنِ النَّبِيِّ
اْلأُمِّيِّ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ.
16)
Niat Sholat Sunah
a.
Sholat
Idul Fitri
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِّعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
b.
Sholat
Idul Adĥa
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِّعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
c.
Sholat
Tahajut
أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّهٰجُةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
d.
Sholat
Dhuha
أُصَلِّيْ سُنَّةً الضُّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى.
e.
Sholat
Tahiyatul Masjid
أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
f.
Sholat
Hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةً الْحَجَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
g.
Sholat
Tasbih
أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّسْبِيْهِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
17)
DOA
SHOLAT DLUHA
اَللّٰهُمَّ
إِنَّ الضُّحٰى ضُحَائُكَ ۱ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ ۲ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ ٣
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ ٤ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ ٥ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ٦
اَللّٰهُمَّ إِنْكَانَ زِرْقِ فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ ٧ وَإِنْكَانَ فِى
الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ۸ وَإِنْكَانَ
مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ۹ وَإِنْكَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ۱۰ وَإِنْكَانَ بَعِيْدًا
فَقَرِّبْهُ ۱۱ بِحَقِّ ضُحٰائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَاِلَك وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ
۱۲ أٰتِنِى مَاأَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
NABI dan RASUL
I. PENDAHULUAN
Beriman kepada nabi dan rasul Allah SWT adalah
termasuk rukun iman. Nabi dan rosul
Allah di dunia ini ada banyak, namun yang wajib diketahui hanya ada 25 orang.
Dalilnya adalah hadits berikut ini:
Dari
Abi Dzar Al-Ghifari radhiyalllahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika
ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus
dua puluh empat ribu (124.000) nabi." Para shahabat bertanya lagi,
"Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga
ratus dua belas(312) orang." (HR At-Turmuzy)
Al-quran hanya menyebutkan 25 nama nabi dan rosul.
Sehingga yang wajib diketahui oleh muslim adalah 25 nabi dan rosul tersebut.
II. PENGERTIAN NABI DAN ROSUL
Pengertian nabi
adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk diamalkan bagi dirinya
sendiri.
Pengertian rosul
adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk disampaikan kepada
umatnya agar diamalkan dalam kehidupan di dunia.
Pengertian beriman kepada nabi dan rosul adalah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah memilih manusia biasa untuk
menjadi nabi dan rasul dengan menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan
dan diamalkan umatnya dalam kehidupan sehari-hari.
|
1. memurnikan aqidah keesaan Allah
2.
menyeru umat agar berakhlak karimah melalui syariat yang
dibawanya.
Aqidah para nabi dan rosul sama yaitu mengesakan
Allah; la ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah). Yang beda adalah
syariat atau ajaran beribadah masing-masing kaum.
Untuk melaksanakan tugasnya para nabi dan rosul
diberi keistimewaan berupa mu’jizat. Mu’jizat adalah keistimewaan luar biasa
yang diberikan oleh Allah khusus kepada para nabi dan rosul-Nya. Diantara
hikmah diberikan mu’jizat adalah:
1. sebagai bukti keagungan Allah
2.
sebagai bukti kebenaran kenabian dan kerasulan seseorang
3.
untuk menakut-nakuti musuh-musuh nabi
KISAH-KISAH NABI
1. Nabi Nuh As
Nabi nuh berdakwah kepada
bangsa Armenia selama 5 Abad. Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43
ayat yaitu dalam surat Nuh dari ayat 1 hingga 28 dan dalam surat Hud ayat 27
hingga ayat 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah
pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.
Umat Nabi Nuh adalah penyembah
berhala pertama. Dalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 23, disebutkan beberapa berhala
yang mereka sembah, yaitu Wadd, Suwa, Yaghut, Ya'uq, dan Nasr. Nabi Nuh
mengingatkan perbuatan umatnya namun mereka menentangnya. Selama lima abad
berdakwah, Nuh hanya mendapat 70- 80 pengikut, itu pun berasal dari kalangan
lemah. Maka Allah mengadzab mereka dengan banjir bandang. Bahkan putra beliau
sendiri yang bernama Kan’an adalah termasuk orang yang kafir kepada Allah.
untuk itu Allah mengazabnya dengan menenggelamkannya ketika banjir bersama
orang-orang kafir yang lain.
2.
Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim diperintah
berdakwah kepada kaum raja Namrud di negeri Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya
yang bernama Azar adalah pembuat berhala yang disayangi raja Namrud. Ia tidak
mau beriman kepada Allah.
Pada saat penduduk kota
Babilonia merayakan upacara di luar kota, nabi Ibrahim menghancurkan
berhala-berhala mereka dan menyisakan satu berhala yang paling besar. Karena
ketahuan, Nabi Ibrahim pun diadili dan dibakar. Namun dengan kekuasaan Allah
Nabi Ibrahim diberi mukjizat tidak merasakah panasnya api. Justru merasa sejuk.
Setelah semua bahan bakar menjadi abu ia keluar dengan selamat.
Istri pertama nabi Ibrahim
adalah Sarah. Karena lama tidak memberi keturunan akhirnya ia mengijinkan Nabi
Ibrahim menikah lagi dengan Hajar, yaitu seorang budak yang dihadiahkan oleh
raja Namrud. Darinya lahir Ismail. Allah memerintahkan nabi Ibrahim untuk
menghitan seluruh anggota keluarganya pada umur 90 tahun. Pada waktu itu Nabi
Ismail berumur 13 tahun. Beliau pun melaksanakan perintah tersebut.
Allah Swt. memerintahkan
Nabi Ibrahim untuk mendirikan Ka'bah. Sebenarnya ka'bah sudah dibangun
sebelumnya oleh Nabi Adam, namun rusak akibat banjir pada masa Nabi Nuh.
Perintah itu dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail.
Ketika Nabi Ibrahim berada
di Mekah bersama Hajar dan Nabi Ismail mereka berhenti di Muzdalifah. Pada saat
tertidur Nabi Ibrahim bermimpi bahwa
Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail, sebagai
kurban. Perintah itu ditaati oleh Ibrahim serta Ismail, dan dilaksanakan di
sebuah bukit (kini dinamai Bukit Malaikat) di Mina. Namun ketika Ismail hendak
disembelih, Allah Swt. menggantinya dengan seekor kambing kibas.
Nabi Ibrahim mendapat
julukan sebagai ’Bapaknya Para Nabi’ karena keturunannya banyak yang menjadi
nabi. Ialah pembawa syariat agama hanif
(lurus).
3.
Nabi Musa As
Ketika Bani Israil di Mesir
ditindas oleh kerajaan Fir'aun, Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk membebaskan
mereka. Musa merupakan adik kandung Nabi Harun.
Ketika Musa lahir, Fir'aun
yang memerintah Mesir adalah Ramses II yang menganggap dirinya tuhan. Musa diutus Allah SWT untuk mengingatkan Fir'aun
dan membebaskan Bani Israil. Bersama Harun, Musa berdakwah kepada Fir'aun.
Namun dakwah mereka ditolak. Bahkan, Musa dikejar untuk dibunuh. Tetapi Allah SWT
menyelamatkan Musa dan pengikutnya serta membinasakan Fir'aun. Mukjizat nabi
musa adalah tongkat ajaib yang bisa berubah menjadi ular yang memakan ular-ular
milik para penyihir. Tongkat itu digunakan pula untuk memancarkan 12 mata air
minum dari sebuah batu. Tongkat tersebut juga digunakan untuk membelah sungai
nil sewaktu Fir’aun dan pengikutnya mengejar Nabi Musa dan ingin membunuhnya.
Mereka ditenggelamkan oleh Allah di dalam sungai Nil setelah Nabi Nuh berhasil
menyeberanginya.
Nabi Musa diberi kitab Taurat sebagai tuntunan
syariat agamanya untuk diamalkan umatnya ketika sedang menyepi dan berpuasa 40
hari di gunung Sinai.
4.
Nabi Isa As
Nabi Isa bergelar Almasih dan
dipanggil Ibnu Maryam atau putra Maryam. Nabi Isa a.s. diutus Allah SWT sebagai
nabi dan rasul dengan kitab Injil sebagai pedoman syariatnya. Ia lahir tanpa
ayah, tetapi bukan karena zina.
Sejak masih bayi ia sudah
dapat berbicara. Pada usia 12 tahun, ia menuntut ilmu dengan menghadiri diskusi
para ulama di Baitulmakdis. Pada usia 30 tahun, ia menerima tugas kenabian di
Bukit Zaitun. Ketika itu ia sedang beribadah bersama ibunya dan dikelilingi
oleh malaikat.
|
Al-Qur'an menegaskan bahwa
Nabi Isa bukanlah Tuhan dan bukan pula putra Tuhan. Nabi Isa hanya mengaku diri sebagai nabi dan rasul, dan
tidak pernah sebagai Tuhan. Aqidah yang dibawanya adalah keesaan Allah SWT.
Namun sepeninggal Nabi Isa para pengikutnya banyak yang lalai dan menganggapnya
Tuhan atau putra Tuhan.
5.
Nabi Muhammad SAW
Nabi dan rasul terakhir yang
diutus oleh Allah SWT adalah Nabi Muhammad SAW. Ia dipilih menjadi nabi dan
rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya
selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
Nabi Muhammad dilahirkan di
Mekah. Kakeknya bernama Abdul Muttalib. Ialah yang memberi nama Muhammad yang
berarti orang terpuji. Ketika lahir, Nabi Muhammad SAW telah menjadi
anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun,
Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab,
meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke
kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Nabi
Muhammad SAW berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Thalib yang selanjutnya mengasuh Nabi Muhammad SAW.
Sejak bayi, tanda-tanda
kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan ia sudah bisa
berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, ia
sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu susunya,
untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua malaikat.
Mereka membuka baju Nabi Muhammad SAW, membelah dadanya dan menyiramkan air ke
dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih dari dosa. Kemudian
mereka menutup dada Nabi Muhammad SAW kembali tanpa bekas ataupun luka.
|
|
Catatan Santri
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
0 komentar :
Santri kudu wani kluruk
el_kutub. Diberdayakan oleh Blogger.
Kritik dan Saran
Kemajuan butuh kritik dan saran dari semua elemen
BTemplates.com
Achmad Choirul Umam
email: attuwungiyu@gmail.com
nama Pena: Elkutub
Facebook: Elkutub Merdeka
Penulis adalah Alumnus PP. Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta
Blogroll
Contact
Popular Posts
-
هَذَا الْقُرْأنُ هَذَا الْقُرْأنُ يُوَحِّدُنَا لِطَرِيْقِ الْخَيْرِ يُؤَدِّبُنَا اللهُ تَعَالى أَنْزَلَه وَرَسُوْلُ اللهِ مُعَلِّمُن...
-
فَيَآ أَيُّهَا الرَّاجُوْنَ مِنْهُ شَفَاعَةً، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْ...
-
Zaman sekarang Zaman sekarang banyak wanita Menghias diri bagai telanjang Dengan senang hati pemerkan badan Katanya itu o...
-
Temanten Anyar Pembukaan Sungguh senangnya pengantin baru Malam pertama oh malu-malu Malam kedua padamkan lampu Malam ketig...
-
Do’aTahiyat اَلتَّحِيَّاتُالْمُبَارَكَاتُالصَّلَوَاتُالطَّيِّباَتُلِلّهِ. اَلسَّلاَمُعَلَيْكَأَيُّهَاالنَّبِيُّوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَا...
statistics
Google Plus
Facebook
Twitter
Posting Komentar