Modul FAS PKR XX PPNU 1




A.          MATERI AQIDAH-AKHLAQ

                                                             I.      RUKUN IMAN
A.    Arti Rukun Iman
      Rukun Iman terdiri dari dua kata rukun dan iman.   Rukun artinya pokok, dasar atau tiang. Sedangkan Iman artinya percaya sepenuh hati disertai dengan ucapan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
   Dengan demikian pengertian rukun iman adalah hal pokok yang harus dipercayai atau hal mendasar yang harus diyakini. Rukun iman juga dapat diartikan dasar iman atau pokok iman.
B.     Enam Rukun Iman
       Rukun Iman ada enam, yakni:
1.           Iman kepada Allah
Iman kepada Allah artinya percaya sepenuh hati bahwa Allah itu ada. Allah adalah Tuhan yang menciptakan, mengatur, memelihara dan menjamin ketentraman alam semesta termasuk kehidupan kita manusia.
2.           Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya) yang selalu ta’at terhadap perintah Allah dan tidak pernah berbuat maksiat. Malaikat termasuk makhluk ghaib, artinya ia tidak dapat dilihat, tetapi kita wajib mempercayai adanya.  Adapun jumlah Malaikat yang wajib diketahui dan diimani ada 10 (sepuluh), yakni sebagai berikut:
a. Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu
b.Malaikat Mika’il yang bertugas membagi rizki
c. Malaikat Izrail yang bertugas mencabut nyawa
d.Malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala
e.

 
Malaikat Raqib yang bertugas mencatat amal baik
f. Malaikat Atid yang bertugas mencatat amal buruk
g. Malaikat Munkar yang bertugas menanyai dalam kubur
h.Malaikat Nakir yang bertugas menanyai dalam kubur
i.   Malaikat Malik  yang bertugas menjaga neraka
j.  Malaikat Ridwan yang bertugas menjaga neraka
3.           Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Kitab adalah pedoman hidup yang telah diwahyukan Allah kepada manusia pillihan (Rasul) untuk menjadi pedoman hidup bagi dirinya dan bagi para umatnya. Adapun kitab yang wajib kita imani ada 4 (empat), yaitu:
a. Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud
b.Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa
d.Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


4.           Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah
Rosul Allah adalah utusan Allah, mereka adalah manusia pilihan Allah yang berakhlak dan berbudi luhur, mereka mendapat wahyu dari Allah sebagai pedoman hidup bagi dirinya juga bagi para umatnya. Sedangkan Nabi adalah manusia pilihan Allah yang berakhlak dan berbudi luhur, mereka mendapat wahyu dari Allah sebagai pedoman hidup bagi dirinya sendiri. Nabi dan Rasul Allah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Shidiq artinya benar
b.Amanah artinya dapat dipercaya
c. Tabligh artinya menyampaikan
d.Fathanah artinya cerdas
Adapun jumlah Nabi yang wajib kita ketahui ada 25 orang, yakni:

1. Nabi Adam
13. Nabi Syu’aib
2. Nabi Idris
14. nabi Musa
3. Nabi Nuh
15. Nabi Harun
4. Nabi Hud
16. Nabi Dzulkifli
5. Nabi Sholeh
17. Nabi Daud
6. Nabi Ibrahim
18. Nabi Sulaiman
7. Nabi Luth
19. Nabi Ilyas
8. Nabi Ismail.
20. Nabi Ilyasa
9. Nabi Ishaq
21. Nabi Yunus
10. Nabi Ya’qub
22. Nabi Zakaria
11. Nabi Yusuf
23. Nabi Yahya
12. Nabi Ayyub
24. Nabi Isa
25.Nabi Muhammad




5.           Iman Kepada Hari Kiamat
Hari kiamat adalah hari berakhir atau hancurnya alam semesta. Jika saat itu tiba, maka dibangkitkanlah manusia yang sudah mati untuk dimintai pertanggung jawaban atas seluruh amal perbuatannya. Siapa yang baik amal perbuatannya maka dia akan selamat dan siapa yang buruk amal perbuatannya, maka  dia akan celaka. Dan yang mengetahui waktu hari kiamat hanyalah Allah SWT.
6.           Iman Kepada Qodho’ dan Qodar
Qodho’ dan Qodar adalah ketentuan Allah atas segala sesuatu. Sebagai orang yang beriman, kita harus dapat menerima ketentuan tersebut.


                                                                    II.      AKHLAK

A.    Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq”. Secara bahasa akhlak mempunyai arti budi pekerti, tabi’at, dan watak. Dalam istilah kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral atau etika. Menurut Imam Ghazali akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati, dan diwujudkan dengan perbuatan yang telah membiasa.
B.     Pembagian Akhlak
Secara garis besar akhlak dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.           Akhlak Mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah tabi’at atau watak manusia yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan terpuji menurut pandangan syar’i atau agama. Akhlak terpuji biasa tercermin dalam tingkahlaku dan sifat-sifatnya dalam kehidupan sehari-shari. Diantara sifat-sifat terpuji itu ada yang untuk dirinya sendiri, orang tua, kepada Allah dan Orang lain. Beberapa perbuatan yang termasuk akhlak mahmudah (terpuji) antara lain :
a.        Akhlak kepada Allah 
Allah telah menurunkan nikmatnya yang teramat banyak kepada manusia yang apabila nikmatnya tersebut dihitung tentulah manusia tiada yang sanggup untuk menghitungnya. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang berakal dan beriman kepada Allah harus mempunyai akhlak yang terpuji terhadap-Nya.Diantara cara manusia berakhlak kepada Allah adalah :
1)   Beribadah hanya kepada Allah
Sebagai hamba Allah sebaiknya manusia hanya beribadah kepada Allah semata. Ibadah ini dapat dilakukan dengan cara melaksanakan segala yang telah diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
2)   Cinta kepada Allah
Sebagai hamba-Nya manusia memang harus lebih mencintai Allah dari segala apapun yang ada di dunia. Hal ini wajar saja, karena Allah memberikan cinta-Nya yang tak terhingga terhadap segala makhluk-Nya khususnya manusia, meskipun Allah tidak butuh balasan cinta hamba-Nya. Wujud cinta manusia terhadap Allah SWT dapat diwujudkan dengan cara ;
- Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan terhadap manusia,
- Meninggalkan pekerjaaan maksiat,
- Berserah diri hanya kepada Allah,
- Berharap terus menerus terhadap rahmat Allah tanpa putus asa.
3)   Cinta kepada sesama makhluk
Cinta kepada sesama makhluk harus dilakukan karena Allah dengan hanya mencintai karena Allah diharapkan tidak terjerumus ke dalam lembah kemusyrikan disertai harapan akan mendatangkan kebaikan bagi yang mencintai maupun yang dicintai.
4)   Beramal karena Allah
Segala amal yang baik hendaknya dilakukan karena Allah begitu juga segala amal yang buruk harus ditinggalkan karena Allah. Orang yang beriman kepada Allah akan dengan ikhlas menjalankan semua perinta Allah dan menjauhi segala larangannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia agar senantiasa iklhlas beramal karena Allah diantaranya adalah :
a)              Tidak pernah meninggalkan  sholat lima waktu dan masih ditambah   dengan sholat-sholat sunah,
b)              Perbanyak dzikir kepada Allah,
c)              Memilih teman yang berakhlak mulia,
d)              Jika melakukan kesalahan segera berterus terang dan minta maaf,
e)              Membiasakan membaca Al-Qur’an serta senantiasa berdoa kepada Allah agar ditunjukan jalan yang lurus dan dihindarkan dari segala perbuatan yang tidak diridhoi
b.     Akhlak kepada orang tua
Berbuat baik kepada orang tua adalah akhlak yang mulia. Keutamaan berbuat baik kepada orang tua diletakkan Allah SWT. begitu tinggi sehingga dalam al-Qur’an perintah menyembah Allah selalu diiringi dengan perintah baik kepada orang tua.  Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Isro’ ayat 23 yang artinya “Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya”.
6
 
Perintah berbuat baik kepada orang tua ini memang sangat wajar jika melihat begitu besar jasanya terhadap anak-anaknya. Seorang ibu mengandung anaknya selama sembilan sepuluh hari dengan sangat berhati-hati dengan harapan kandungannya terjaga dengan baik. Ia rela meskipun harus menanggung penderitaan yang cukup lama untuk menantikan kelahiran bayinya. Seorang ibu dihadapkan dengan situasi yang menegangkan menjelang kelahiran, beberapa banyak ibu yang meninggal di saat melahirkan antara hidup dan mati ia pertaruhkan demi kelahiran sijabang bayi yang dinantikan. Semua sirna dengan senyuman yang menyungging di bibirnya tatkala anak lahir dengan selamat.
 Terhadap kedua orang tua hendaknya seorang anak tidak akan memperlihatkan sikap yang kurang terpuji. Ketika hendak bepergian atau hendak sekolah seorang anak yang baik akan berpamitan dan mencium kedua tangan ke dua orang tua, begitupulah sesampainya di rumah ia mengucapkan salam begitu masuk rumah dan tak lupa untuk mencium kedua tangan orang tuanya.
Terhadap orang tua yang meninggalpun seorang anak wajib berbuat baik  juga. Adapun cara berbuat baik terhadap orang tua adalah dengan mendo’akannya menunaikan janjinya, menghormati sahabatnya, menjalin silaturrahi dengan keluarga yang ditinggalkannya. Sepeninggal orang tua hendaknya lebih meningkatkan motivasi berbuat baik, demi tetap untuk membahagiaan orang tua yang telah meninggal
c.        Akhlak terhadap sesama orang muslim
Manusia seluruhnya di dunia ini pada dasarnya berasal dari satu keturunan nabi adam dan Hawa, persaudaraan antar sesama muslim sangat penting terhadap ikatan persaudaraaan akan diperoleh persatuan. Cara berbuat baik terhadapn sesama muslim adalah dengan cara saling menyayangi, menghormati, menolong dan bermusyawarah dalam setiap permasalahan.
7
 
Kesejahteraan dan keamanan masyarakat akan dapat terwujud dengan baik apabila anggota masyarakat dapat hidup dalam semangat saling mengisi dan menolong. Hasrat manusia akan pertolongan orang lain makin terasa jika datangnya musibah, sakit dan kesulitan ekonomi. Orang yang suka menolong orang lain disaat ada yang membutuhkan merupakan akhlak yang sangat terpuji serta mendapatkan janji dari Allah yaitu pahala yang melimpah.
d.          Rajin
Rajin artinya suka giat bekerja dan termasuk sikap terpuji. Untuk menumbuhkan sifat dalam diri hendaknya harus memulai Dengan membiasakan diri . sifat rajin ini kaitannya dengan waktu sebagai seorang muslim hendaknya sadar bahwa waktu adalah nikmat yang harus disyukuri dengan cara memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Nabi Muhammad pernash bersabda  :
Gunakanlah limah kesempatan sebelum lima kesempatan satu sehatmu sebelum sakitmu, kedua waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, tiga mudamu sebelum tuamu, empat kayamu sebelum miskinmu, lima hidupmu sebelum matimu”.
e.        Jujur
Jujur adalah sesuainya perkataan dengan kenyataan. Seseorang dikatakan jujur kalau apa yang diucapkan dan dilakukannya sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Kejujuran akan membuahkan tindakan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Orang yang jujur hatinya akan selalu tentram dan penuh ketenangan yang akan menuntunnya untuk selalu berbuat baik.
Di antara sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1)     Jujur dalam berkata dengan cara tidak berdusta terhadap apa yang dikatakannya.
2)    Jujur dalam berjanji dengan cara menepati janji yang telah diberikan kepada orang lain.
f.        Sabar
  Sabar adalah lapang dada dan tabah menghadapi segala macam musibah, ujian dan cobaan yang menimpa.
   Sabar dibagi menjadi tiga macam:
1)     Sabar untuk selalu melaksanakan dan menjalankan ibadah dan segala macam perintah agama.
2)    Sabar untuk selalu menjauhi maksiat atau semua yang dilarang oleh agama.
3)    Sabar ketika menghadapi musibah dan cobaan yang menimpa.
g.        Tawakal
Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah untuk menerima keputusan-Nya setelah semua usaha dan do’a telah dilakukan. Seseorang belum bisa dikatakan bertawakal jika tidak disertai dengan usaha dan do’a yang maksimal, begitupun halnya belum bisa dikatakan tawakal jika seseorang hanya mengandalkan salah satunya seperti berdo’a saja tanpa disertai usaha yang maksimal atau usaha saja tanpa disertai dengan do’a.
h.       Musyawarah
          Menurut bahasa musyawarah berarti berembuk dan berunding, sedangkan menurut istilah adalah perundingan bersama antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan keputusan yang lebih baik dan terbaik.
Musyawarah adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan dalam menyelesaikan segala macam persoalan baik dalam berorganisasi terkecil seperti rapat osis, rapat kelas dan lain sebagainya sampai pada organisasi terbesar seperti negara. Sekecil apapun masalah tanpa dipecahkan dengan jalan musyawarah maka hasilnya tidak akan lebih baik dibandingkan dengan jalan musyawarah.
Ada beberapa tujuan dilakukannya musyawarah, antara lain:
1)     Untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah secara adil dan bijak.
2)    Untuk mencari kebenaran dan persetujuan bersama demi kemaslahatan atau kebaikan umat.
3)    Untuk menghilangkan sikap otoriter, diktator dan sewenang-wenang.
2.           Akhlak Madzmumah (Akhlak tercela)
Akhlak madzmumah adalah tabi’at atau watak manusia yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan tercela menurut pandangan syar’i atau agama. Di antara beberapa perbuatan yang termasuk akhlak madzmumah, antara lain:
a.     Malas
9
 
Malas adalah sifat tercela yang harus dijauhi, malas artinya tidak mau berbuat sesuatu. Orang malas disebut pemalas. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang pemalas harus dijauhi, karena orang yang mempengaruhi orang lain yang ada disekitarnya. Sebuah kata kata mengatakan “waktu itu sebagai pedang” kalau tidak menymanfaatkan waktu ia pasti memenggalmu. Waktu yang telah terlewati tidak mungkin akan kembali lagi. Jika ingimn memperoleh kesejahtertaan lahir batin manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh berbahagialah orang-orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.
b.     Pasif Pesimis dan Putus Asa.
Pasif adalah perbuatan atau perilaku seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup di dunia ini sehingga mereka tidak memiliki gairah untuk berbuat sesuatu pekerjaan yang ada hanyalah angan- angan semata.
Pesimis adalah perilaku atau perbuatan seseorang yang tidak memiliki harapan masa depan, ia merasa tidak mampu meraih sebuah harapan tersebut sehingga menganggap kehidupannya MADESUR (masa depan suram).
10

 
Putus asa adalah suatu perilaku seseorang yang beranggapan bahwa dirinya telah gagal dalam meraih suatu harapan atau cita-cita yang diharapkan dan ia tidak lagi mau berusaha untuk menempuh pekerjaan yang sama pada sekian kalinya (frustasi)
c.      Bergantung pada orang lain
Bergantung kepada orang lian adalah perilaku atau perbuatan seseorang yang selalu mengandalkan atau menggantungkan keberhasilannya pada orang lain dikarenakan memiliki sifat kurang percaya diri (PEDE).
Jika ketergantungannya  kepada selain Allah maka kita akan selalu dikecewakan, yang pada gilirannya akan membuat kita malas untuk beramal dan berupaya sehingga kita akan termasuk orang-orang yang rugi.
d.       Memaki dan mencela
Memaki adalah berbicara kepada seseorang dengan perkataan yang keji dan kasar, sedangkan mencela adalah merendahkan derajat orang lain dengan perkataan, perbuatan, maupun dengan isyarat. Hal ini merupakan sumber kerusuhan dan permusuhan karena berakibat menyakiti perasaan orang lain.
e.     Berkata keji dan kotor
10
 
Perkataan yang kotor adalah perkataan yang sifatnya keji dan tidak senonoh serta terasa tidak enak didengar orang. Perkataan kotor menggambarkan kotornya keadaan hati dan jiwa orang yang mengatakannya. Perkataan kotor dapat menyakiti hati orang lain, perkataan kotor dapat merusak pergaulan dan menghancurkan pergaulan, perkataan kotor dapat mengundang campur tangan syetan,perkataan kotor dapat menimbulkan pertengkaran atau perkelahian. Oleh karena itu setiap mukmin diharuskan berbicara dan bersikap yang baik, apabila tidak mampu berbicara dengan
baik maka hendaklah diam. Sebagaimana pepatah mengatakan; diam terkadang menjadi emas dan berbicara pun terkadang bisa menjadi mutiara.
f.      Gibah dan namimah
Gibah adalah mengumpat atau menggunjing, yakni suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan seseorang di depan orang lain, sedangkan namimah adalah memfitnah atau mengadu domba dengan tujuan agar terjadi perpecahan di antara kedua belah pihak. Gibah dan namimah adalah termasuk dosa yang bisa merusak pahala puasa seseorang sama halnya dengan berdusta dan berkata kotor.





B.           MATERI  FIQIH
                                                                I.   RUKUN ISLAM

A.    ARTI RUKUN ISLAM
Rukun Islam terdiri dari dua kata rukun dan Islam. Rukun berarti pokok, dasar, soko guru atau tiang. Sedangkan Islam secara bahasa berarti kepasrahan dan ketundukan. Sehingga rukun Islam adalah pokok dan dasar yang harus dilakukan oleh seorang muslim sebagai bukti kepasrahan/ketundukannya terhadap agama.
B.     LIMA RUKUN ISLAM
Rukun Islam ada Lima, yakni:
a) Membaca syahadat
b) Melaksanakan sholat
c) Membayar zakat
d) Berpuasa di bulan ramadlan
e) Melaksanakan haji bagi yang mampu
Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing dari rukun Islam:



1.            Membaca Syahadat
Secara bahasa syahadat adalah bukti dan kesaksian. Sedangkan secara istilah berarti kesaksian seseorang yang mengaku dirinya muslim dengan meyakini bahwa Allah sebagai Tuhannya dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Semua itu dilafalkan dalam kalimat:
أشهد أن لا اله إلا الله و أشهد أن محمّدا رسول الله
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
2.            Melaksanakan Sholat
a.        Pengertian Sholat
   Asal makna sholat menurut bahasa Arab berarti do’a. Adapun makna sholat yang dimaksud di sini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut beberapa syarat dan rukun yang telah ditentukan.
   Dalam islam seseorang yang akan menjalankan sholat harus suci terlebih dahulu dari hadas kecil dan hadas besar supaya sholatnya sah. Adapun benda-benda yang dapat digunakan bersuci adalah air, tanah, kertas, batu dan benda-benda suci lainnya yang dapat menyerap. Diantara sekian banyak benda yang dapat digunakan bersuci yang paling baik adalah air, air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air mutlak artinya air yang bersih dan belum tercemar, belum berubah bau, rasa dan warnanya, sedangkan yang termasuk air mutlak adalah air sungai, air sumur, air hujan, air embun, air es dan mata air.

1)Macam-macam air
     Air terbagi menjadi empat macam yaitu
a)           Air suci mensucikan, yaitu air yang boleh dikonsumsi dan boleh digunakan untuk bersuci
b)           Air suci yang tidak mensucikan, yaitu air yang boleh dikonsumsi tetapi tidak sah digunakan untuk bersuci
c)           Air najis, yaitu air yang tidak boleh dikonsumsi dan tidak sah digunakan untuk bersuci.
d)           Air makruh, yaitu air yang makruh digunakan untuk bersuci tetapi bisa dikonsumsi.
2)  Bersuci
Bersuci dalam islam merupakan amalan yang sangat penting karena sholat seseorang akan sah bila suci dari hadas kecil maupun hadas beser serta suci tempat dan pakaiannya dari segala macam najis.
a)           Istinja
Agar badan suci terlebih dahulu harus tahu bagaimana beristinja (bersuci setelah buang air) adapun caranya adalah setiap najis /kotoran yang menempel dibadan atau benda yang kita gunakan untuk sholat kita sucikan terlebih dahulu sedangkan cara mensucikannya dengan mengalirkan air pada kubul (tempat keluar air kecil) dan dubur (tempat buang air besar ) sampai kotoran yang menempel hilang bau, rupa dan rasanya.
b)           Adab buang air besar
1)      Cara atau adab buang air besar dalam Islam
Ø      Membaca doa ketika masuk WC
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ  أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُوْثِ وَالْخَبَائِثِ
Ø       Mendahulukan kaki kiri ketika masuk WC
Ø      Bersuci setelah buang air
Ø      Mendahulukan kaki kanan dan berdo’a

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ  أَذْهَبَ عَنِّى اْلأَذٰى وَعَافَانِيْ

2)    Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika buang air kecil maupun besar
Ø      Bercakap-cakap
Ø      Membawa/membaca tulisan Al Qur’an
Ø      Di lubang tanah
Ø      Di tempat yang biasa digunakan orang banyak untuk berhenti
Ø      Menghadap kiblat atau membelakanginya
Ø      Di air yang tenang
3)    Jenis-jenis najis dan cara mensucikannya
Najis adalah kotoran yang harus dibersihkan dari badan, pakaian dan tempat kita apabila hendak melaksanakan sholat. Najis ada tiga macam yaitu ;
Ø      Najis Mukhoffafah (ringan) yaitu najisnya air kencing anak laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan hanya minum susu ibu saja. Cara mensucikannya dengan memercikkan aair pada bagian yang terkena najis tersebut.
Ø      Najis Mutawassithoh (sedang) yaitu najisnya kotoran manusia, hewan, nanah, darah, dan bangkai,
Ø      Najis Mugholadhoh (berat) yaitu najisnya  Anjing dan Babi sedang cara mensucikannya dengan membasuh air tujuh kali yang salah satunya menggunakan debu.
c)            Wudlu
Wudlu adalah membersihkan anggota wudlu untuk menghilangkan hadas kecil dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan.
1)       Syarat-syarat wudlu
Ø Islam
Ø Tamyis (dapat membedakan antara yang baik dan buruk)
Ø Dengan  air suci dan mensucikan
Ø Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
2)     Rukun Wudlu
Ø Niat
Ø Membasuh muka
Ø Membasuh dua tangan sampai siku-siku
Ø Mengusap sebagian kepala
Ø Membasuh kaki sampai mata kaki
Ø Tartib



3)     Hal-hal yang membatalkan wudlu
Ø Keluarnya sesuatu dari kubul dan dubur
Ø Hilangnya akal karena mabuk atau gila
Ø Memegang kubul/dubur
Ø Bersentuhan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
b.       Syarat Wajib Sholat
1.   Beragama Islam
2. Suci dari haid dan nifas
3. Berakal sehat
4. Baligh (dewasa)
5. Telah menerima ajaran Islam
6. Tidak tidur
c.        Syarat Sah Sholat
1.   Suci dari hadas besar maupun kecil
2. Suci badan, pakaian dan tempat sholat
3. Menutup aurat
4. Dilaksanakan pada waktuya
5. Menghadap kiblat



d.       Rukun-Rukun Sholat
1.   Niat
2. Berdiri tegak bagi yang kuasa
3. Membaca takbirotul ikhrom
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Rukuk dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dua kali dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca tahiyyat akhir
11.  Membaca sholawat Nabi
12. Membaca salam
13. Menertibkan rukun sholat
e.        Hal-Hal yang Membatalkan Sholat
1.   Tidak mempunyai wudlu
2. Belum masuk waktu sholat
3. Terbuka aurat
4. Tidak menghadap kiblat
5. Meninggalkan rukun sholat
6. Bercakap-cakap dengan sengaja
7. Batal wudlu
8. Makan dan minum
9. Sengaja bergerak
3.            Membayar Zakat
a.        Pengertian Zakat
Menurut bahasa zakat artinya mensucikan, sedangkan zakat menurut istilah agama Islam adalah sejumlah harta yang diberikan oleh orang yang wajib mengeluarkannya kepada yang berhak menerimanya.
b.       Orang yang Wajib Berzakat
Islam mewajibkan kepada setiap orang muslim mengeluarkan zakat fitrah dan juga mewajibkan setiap orang Islam yang memiliki kekayaan dan telah sampai nishabnya serta mencapai waktu (haul) untuk membayar zakat. Mereka mungkin seorang pemilik perusahaan/perniagaan, pemilik peternakan hewan, pemilik emas/perak, pengusaha dan petani. Ringkasnya setiap orang muslim yang memiliki harta dan telah mencapai nishab, maka wajib berzakat.
c.Macam-Macam Zakat
Zakat yang wajib dikeluarkan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu zakat fitrah dan zakat maal (zakat harta).
Zakat maal ialah zakat yang berhubungan dengan harta benda. Adapun harta benda yang wajib dizakati, terdiri dari:
1)      Zakatun Nuquud ialah zakat harta kekayaan, seperti emas, perak, uang dan lain sebagainya.
2)               Zakatut Tijaroh, ialah zakat barang-barang yang diperdagangkan.
3)               Zakatul An’aam yaitu zakat binatang ternak, seperti kambing, sapi, kerbau, unta dan lain-lain.
4)               Zakatuz Zira’ah ialah zakat pertanian dan perkebunan, seperti padi, gandum, jagung dan lain-lain, zakat pertanian dan perkebunan ini harus dikeluarkan setiap musim panen.
d.       Orang yang Berhak Menerima Zakat
Zakat adalah harta yang diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu, untuk lebih memudahkan  pembagian zakat makaAl-qur’an menyebutkan tentang orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat). Dalam QS at-Taubah ayat 60.
   Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa mustahiq zakat atau orang-orang yang berhak menerima zakat itu ada 8 golongan, yaitu:
1)  Orang fakir yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2)Orang miskin yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3)Pengurus zakat (‘amil) yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan harta zakat.
4)Mu’allaf, yaitu orang yang baru masuk islam dan imannya masih lemah.
5)Riqab (memerdekakan budak), mencakup juga untuk membebaskan orang miskin yang ditawan oleh orang–orang kafir.
6)Gharim, yaitu orang-orang yang berhutang karena untuk kepentingan agama dan tidak sanggup membayarnya.
7)Sabilillah, yaitu untuk keperluan islam dan kaum muslimin.
8)Ibnu sabil, yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan.

e.        Manfaat (kegunaan) Zakat  
Kegunaan atau manfaat zakat antara lain, ialah:
1)  Meningkatkan ketaqwaan orang yang menunaikannya.
2) Membersihkan dan mensucikan harta kekayaan dari sifat kikir.
3) Menambah keberkahan hartanyadan menumbuhkan usahanya, berkat doa kaum fakir miskin yang menerima pembagian zakat.
4) Meringankan penderitaan fakir miskin yang menerima pembagian zakat.
5) Memakmurkan lembaga pendidikan Islam dan mensyi’arkan dakwah islamiyah.
6) Mempersiapkan bekal pahala pembayar zakat dengan pahala yang tidak putus-putusnya di akherat kelak.
7) Memberikan kebahagiaan dan mencukupkan kebutuhan makan fakir miskin pada hari raya idul fitri.
4.            Berpuasa di Bulan Ramadlan
a.     Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan beberapa syarat dan rukun.
b.     Syarat-Syarat Wajib Puasa. 
1)     Orang Islam,bagi orang-orang yang tidak beragama Islam tidak sah dan tidak wajib berpuasa
2)               Baligh atau dewasa, anak kecil atau yang belum mumayyiz tidak diwajibkan berpuasa, tetapi harus dilatih berpuasa walaupun tidak penuh dalam sehari
3)               Berakal sehat, orang gila tidak wajib berpuasa.
4)               Mampu berpuasa, orang-orang yang tidak mampu berpuasa seperti: orang sakit, bepergian jauh (musafir), ibu hamil dan orang tua yang pikun boleh berbuka puasa, akan tetapi wajib mengganti puasa pada hari lain di luar bulan ramadlan kecuali orang tua yang pikun dapat diganti dengan membayar fidyah.   
c.     Rukun Puasa
1)      Niat Puasa, niat puasa harus dilaksanakan pada malam hari paling lambat sebelum datang imsak (fajar), jika kita khawatir lupa atau ketiduran lebih baik niat sebelum tidur atau setelah sholat tarawih, baik secara sendiri-sendiri atau berjama’ah. Kalau tidak niat puasa, maka puasa kita tidak sah
2)               Menahan diri dari makan, minum atau segala hal yang membatalkan puasa dari fajar sampai terbenam matahari (maghrib).

   
d.     Sunnah Puasa
Sunnah puasa adalah suatu perbuatan yang dikerjakan oleh orang yang sedang berpuasa untuk menambah kesempurnaan puasa. Apabila dikerjakan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun sunnah puasa antara lain:
1)      Menyegerakan berbuka
2)               Berbuka dengan makanan yang manis atau dengan buah kurma.
3)               Berdo’a sewaktu berbuka puasa
4)               Makan sahur sesudah tengah malam, supaya diakhirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar.
5)               Memberi kepada orang lain untuk berbuka puasa.
6)               Memperbanyak shodaqah
7)               Memperbanyak tadarus atau membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya.
e.     Hal-hal yang membatalkan puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa antara lain:
1)      Makan, minum atau memasukkan sesuatu ke dalam lubang anggota tubuh dengan sengaja
2)               Muntah dengan sengaja
3)               Hilang akal (gila, pingsan, mabuk dan sebagainya)
4)               Keluar darah haid atau nifas bagi wanita
5)               ) Bersenggama (bersatu badan suami istri
6)               Murtad (keluar dari agama Islam)     
f.     Macam-macam puasa
1)      Puasa wajib
Puasa wajib ada dua macam, pertama puasa yang dikerjakan pada bulan ramadlan selama satu bulan dan kedua puasa nadzar, misalnya orang berkata apabila saya diwisuda sarjana pada bulan januari, maka saya akan berpuasa.
2)               Puasa sunnah
Puasa sunnah adalah puasa jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Adapun yang termasuk puasa sunnah antara lain: puasa enam hari setelah satu syawwal, puasa hari arafah, puasa senin kamis dan sebagainya.
3)               Puasa makruh  
Puasa makruh adalah puasa jika dikerjakan tidak mendapat pahala, bahkan tidak disenangi oleh Allah. Adapun yang termasuk puasa makruh adalah puasa pada hari jum’at tanpa ada sebab qadha atau nadzar.
4)               Puasa haram
Puasa haram adalah puasa jika dikerjakan berdosa. Adapun yang termasuk puasa haram adalah puasa hari raya idul fitri dan adha, hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan dzulhijjah.  
5.           Melaksanakan Haji     
a.     Makna Haji
Haji asal maknanya menyegaja sesuatu. Adapun yang dimaksud di sini adalah menyegaja mengunjungi ka’bah (rumah suci) untuk melakukan beberapa amal ibadat dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang telah ditentukan.

b.     Syarat-Syarat Wajib Haji  
1)     Islam, tidak wajib bahkan tidak sah haji orang kafir
2)               Berakal, tidak wajib haji atas orang gila dan orang bodoh
3)               Baligh.
4)               Merdeka atau mampu, tidak wajib haji atas orang yang tidak kuasa/mampu.    
c.     Rukun Haji
1)     Ihram (berniat mulai mengerjakan haji atau umrah)
2)               Hadir dipadang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai dari tergelincirnya matahari (waktu dhuhur) tanggal 9 bulan haji samapi terbit fajar tanggal 10 bulan haji.
3)               Thawaf (berkeliling ka’bah)
4)               Sa’i (berlari-lari kecil di antara dua bukit Shafa dan Marwah)




d.     Wajib Haji
Perkataan wajib dan rukun biasanya berarti sama, tetapi dalam urusan haji keduanya berbeda:
Rukun: sesuatu yang tidak sah haji melainkan dengan melakukannya, dan ia tidak boleh diganti dengan dam (menyembelih binatang)
Wajib: sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, dan boleh diganti dengan memyembelih binatang.
Adapun wajib haji adalah sebagai berikut:
1)      Ihram dari miqat
2)               Bermalam di Muzdalifah
3)               Melontar jumrah ‘aqabah pada hari raya haji
4)               Melontar tiga jumrah
5)               Bermalam di Mina
6)               Thawaf wada’
7)               Menjauhkan diri dari segala larangan atau yang diharamkan


e.      Sunat Haji
Adapun termasuk sunat haji, di antaranya sebagai berikut:    
1)     Membaca talbiyah
2)               Berdoa sesudah membaca talbiyah
3)               Membaca zikir sewaktu thawaf
4)               Sholat dua raka’at sesudah thawaf
5)               Masuk ke ka’bah

























C.           MATERI

                                                  I.      DO’A DO’A HARIAN

1.    Do’a memulai pekerjaan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

2.  Do’a mengakhiri pekerjaan
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ  رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
3.  Do’a untuk kedua orang tua
اللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ  وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّياَنِيْ  صَغِيْرًا
4.  Do’a untuk kebaikan dunia akhirat
رَبَّناَ آتِنَا فِى الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى الْأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
5.  Do’a sebelum makan

اللّهُمَّ  بَارِكْ لَناَ فِيْمَا رَزَقْتَناَ وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ

6.  Do’a sesudah makan

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَاناَ وَجَعَلَناَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

7.  Do’a sebelum tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِسْمِكَ أَمُوْت

8.  Do’a bangun tidur

اَلْحَمْدُللهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ






9. Do’a sebelum belajar
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَّبِيًّا وَّرَسُوْلًا، رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ  أَمْرِيْ، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
10.    Do’a sesudah belajar

اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّباَعَهُ، وَأَرِنَا الْباَطِلَ باَطِلاً، وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ

11.     Do’a masuk kamar mandi
اللّهُمَّ إِنِّيْ  أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
12.    Do’a keluar kamar mandi

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ  أَذْهَبَ عَنِّى اْلأَذٰى وَعَافَانِيْ

13.    Do’a sesudah buang hajat

اللّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ

14.    Do’a masuk masjid

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ 

15.    Do’a keluar masjid
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ فَضْلِكَ




16.    Do’a sesudah adzan
اللّهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ سَيِّدَناَ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدَانِ الَّذِيْ وَعَدْ تَّهُ، إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ، يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
17.    Do’a masuk rumah
اللّهُمَّ إِنِّيْ  أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمُوْلَجِ وَخَيْرَ الْمُخْرَجِ، بِسْمِ اللهِ وَلَجْناَ وَ بِسْمِ اللهِ خَرَجْناَ وَعَلَى اللهِ تَوَكَّلْنا.
18.    Do’a keluar rumah ( akan bepergian )

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

19.      a. Do’a ketika bersin

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

             b. Yang mendengar bersin do’anya

يَرْحَمُكَ اللهُ

             c. Yang bersin menjawab do’anya

يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ














20.  Do’a memakai pakaian

اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِمَا هُوَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَاهُوَ لَهُ.


21.    Do’a melepas pakaian

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ


22.  Do’a ketika bercermin

اللّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

23.  Do’a Masuk maqbarah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَنَحْنُ إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ


















                                                  II.      BACAAN SHOLAT



1)      Niat wudhu

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًالِلّٰهِ تَعَالَى

2)               Do’a  sesudah wudhu

أَشْهَدُ أَنْ لَّاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهُ ۞ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ۞ اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ۞ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ۞
3)               Niat sholat wajib lima waktu

a.     Niat sholat shubuh

أُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

b.Niat sholat dhuhur

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى








c.     Niat sholat ‘ashar

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى






d.Niat sholat maghrib

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى

e.      Niat sholat ‘isya’

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُّسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَّأْمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالَى

4)               Takbiratul ihram

اللهُ أَكْبَرُ

5)               Do’a iftitah
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّ أَصِيْلاً  ۝۱ إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَّمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ۝٢ إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ۝٣ لاَشَرِيْكَ لَهٗ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ



6)               Surat al-Fatihah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ۝۱ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۝۲ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ (7)








7)               Surat pendek ( al-Ikhlash )

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ۝ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ۝۱ اللهُ الصَّمَدُ ۝۲ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا أَحَدٌ ۝٤
8)               Bacaan ruku’

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ × ٣ 

9)               Bacaan I’tidal


سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ  بَعْدُ
10)          Bacaan sujud

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلى وَبِحَمْدِهِ ×٣


11)            Do’a duduk diantara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
12)          Tahiyyat awal

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّباَتُ لِلّٰهِ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ۞ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ۞ اللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

13)          Tahiyyat akhir

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّباَتُ لِلّٰهِ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ۞ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلٰى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ۞ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ ۞  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ۞ اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ ۞ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِناَ إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ ۞ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ ۞ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ ۞ اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيٰى وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ ۞ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلٰى دِيْنِكَ۞
14)          Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ








15)          Do’a qunut

اللّٰهُمَّ اهْدِناَ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّناَ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَباَرِكْ لَناَ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ۞ فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضٰي عَلَيْكَ، وَإِنَّهٗ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَّالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّناَ وَتَعَالَيْتَ ۞ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلٰى مَا قَضَيْتَ ۞ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍنِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ.

16)          Niat Sholat Sunah
a.   Sholat Idul Fitri

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِّعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

b.  Sholat Idul Adĥa

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِّعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

c.   Sholat Tahajut

أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّهٰجُةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى




d.  Sholat Dhuha

أُصَلِّيْ سُنَّةً الضُّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى.

e.  Sholat Tahiyatul Masjid

أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

f.   Sholat Hajat

أُصَلِّيْ سُنَّةً الْحَجَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

g.   Sholat Tasbih

أُصَلِّيْ سُنَّةً التَّسْبِيْهِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءَأً مَّأْمُوْمًا/ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

17)          DOA SHOLAT DLUHA
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحٰى ضُحَائُكَ ۝۱ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ ۝۲ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ ۝٣ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ ۝٤ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ ۝٥ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ۝٦ اَللّٰهُمَّ إِنْكَانَ زِرْقِ فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ ۝٧ وَإِنْكَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ۝۸  وَإِنْكَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ۝۹ وَإِنْكَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ۝۱۰ وَإِنْكَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ ۝۱۱ بِحَقِّ ضُحٰائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَاِلَك وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ ۝۱۲ أٰتِنِى مَاأَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ ۝







NABI dan RASUL


I.      PENDAHULUAN
Beriman kepada nabi dan rasul Allah SWT adalah termasuk rukun iman.  Nabi dan rosul Allah di dunia ini ada banyak, namun yang wajib diketahui hanya ada 25 orang.
Dalilnya adalah hadits berikut ini:
Dari Abi Dzar Al-Ghifari radhiyalllahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." Para shahabat bertanya lagi, "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga ratus dua belas(312) orang." (HR At-Turmuzy)
Al-quran hanya menyebutkan 25 nama nabi dan rosul. Sehingga yang wajib diketahui oleh muslim adalah 25 nabi dan rosul tersebut.

II.  PENGERTIAN NABI DAN ROSUL
Pengertian nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk diamalkan bagi dirinya sendiri.
Pengertian rosul adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya agar diamalkan dalam kehidupan di dunia.
Pengertian beriman kepada nabi dan rosul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah memilih manusia biasa untuk menjadi nabi dan rasul dengan menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan dan diamalkan umatnya dalam kehidupan sehari-hari.
33
 
Tugas para nabi dan rosul adalah:
1.  memurnikan aqidah keesaan Allah
2.        menyeru umat agar berakhlak karimah melalui syariat yang dibawanya.
Aqidah para nabi dan rosul sama yaitu mengesakan Allah; la ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah). Yang beda adalah syariat atau ajaran beribadah masing-masing kaum.
Untuk melaksanakan tugasnya para nabi dan rosul diberi keistimewaan berupa mu’jizat. Mu’jizat adalah keistimewaan luar biasa yang diberikan oleh Allah khusus kepada para nabi dan rosul-Nya. Diantara hikmah diberikan mu’jizat adalah:
1.  sebagai bukti keagungan Allah
2.        sebagai bukti kebenaran kenabian dan kerasulan seseorang
3.        untuk menakut-nakuti musuh-musuh nabi



KISAH-KISAH NABI
1.  Nabi Nuh As
Nabi nuh berdakwah kepada bangsa Armenia selama 5 Abad. Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat yaitu dalam surat Nuh dari ayat 1 hingga 28 dan dalam surat Hud ayat 27 hingga ayat 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.
Umat Nabi Nuh adalah penyembah berhala pertama. Dalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 23, disebutkan beberapa berhala yang mereka sembah, yaitu Wadd, Suwa, Yaghut, Ya'uq, dan Nasr. Nabi Nuh mengingatkan perbuatan umatnya namun mereka menentangnya. Selama lima abad berdakwah, Nuh hanya mendapat 70- 80 pengikut, itu pun berasal dari kalangan lemah. Maka Allah mengadzab mereka dengan banjir bandang. Bahkan putra beliau sendiri yang bernama Kan’an adalah termasuk orang yang kafir kepada Allah. untuk itu Allah mengazabnya dengan menenggelamkannya ketika banjir bersama orang-orang kafir yang lain.
2.                Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim diperintah berdakwah kepada kaum raja Namrud di negeri Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya yang bernama Azar adalah pembuat berhala yang disayangi raja Namrud. Ia tidak mau beriman kepada Allah.
Pada saat penduduk kota Babilonia merayakan upacara di luar kota, nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyisakan satu berhala yang paling besar. Karena ketahuan, Nabi Ibrahim pun diadili dan dibakar. Namun dengan kekuasaan Allah Nabi Ibrahim diberi mukjizat tidak merasakah panasnya api. Justru merasa sejuk. Setelah semua bahan bakar menjadi abu ia keluar dengan selamat.
Istri pertama nabi Ibrahim adalah Sarah. Karena lama tidak memberi keturunan akhirnya ia mengijinkan Nabi Ibrahim menikah lagi dengan Hajar, yaitu seorang budak yang dihadiahkan oleh raja Namrud. Darinya lahir Ismail. Allah memerintahkan nabi Ibrahim untuk menghitan seluruh anggota keluarganya pada umur 90 tahun. Pada waktu itu Nabi Ismail berumur 13 tahun. Beliau pun melaksanakan perintah tersebut.
Allah Swt. memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mendirikan Ka'bah. Sebenarnya ka'bah sudah dibangun sebelumnya oleh Nabi Adam, namun rusak akibat banjir pada masa Nabi Nuh. Perintah itu dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail.
Ketika Nabi Ibrahim berada di Mekah bersama Hajar dan Nabi Ismail mereka berhenti di Muzdalifah. Pada saat tertidur  Nabi Ibrahim bermimpi bahwa Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail, sebagai kurban. Perintah itu ditaati oleh Ibrahim serta Ismail, dan dilaksanakan di sebuah bukit (kini dinamai Bukit Malaikat) di Mina. Namun ketika Ismail hendak disembelih, Allah Swt. menggantinya dengan seekor kambing kibas.
Nabi Ibrahim mendapat julukan sebagai ’Bapaknya Para Nabi’ karena keturunannya banyak yang menjadi nabi. Ialah pembawa syariat agama hanif (lurus).
3.                Nabi Musa As
Ketika Bani Israil di Mesir ditindas oleh kerajaan Fir'aun, Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk membebaskan mereka. Musa merupakan adik kandung Nabi Harun.
Ketika Musa lahir, Fir'aun yang memerintah Mesir adalah Ramses II yang menganggap dirinya tuhan. Musa diutus Allah SWT untuk mengingatkan Fir'aun dan membebaskan Bani Israil. Bersama Harun, Musa berdakwah kepada Fir'aun. Namun dakwah mereka ditolak. Bahkan, Musa dikejar untuk dibunuh. Tetapi Allah SWT menyelamatkan Musa dan pengikutnya serta membinasakan Fir'aun. Mukjizat nabi musa adalah tongkat ajaib yang bisa berubah menjadi ular yang memakan ular-ular milik para penyihir. Tongkat itu digunakan pula untuk memancarkan 12 mata air minum dari sebuah batu. Tongkat tersebut juga digunakan untuk membelah sungai nil sewaktu Fir’aun dan pengikutnya mengejar Nabi Musa dan ingin membunuhnya. Mereka ditenggelamkan oleh Allah di dalam sungai Nil setelah Nabi Nuh berhasil menyeberanginya.
Nabi Musa diberi kitab Taurat sebagai tuntunan syariat agamanya untuk diamalkan umatnya ketika sedang menyepi dan berpuasa 40 hari di gunung Sinai.
4.                Nabi Isa As
Nabi Isa bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam atau putra Maryam. Nabi Isa a.s. diutus Allah SWT sebagai nabi dan rasul dengan kitab Injil sebagai pedoman syariatnya. Ia lahir tanpa ayah, tetapi bukan karena zina.
Sejak masih bayi ia sudah dapat berbicara. Pada usia 12 tahun, ia menuntut ilmu dengan menghadiri diskusi para ulama di Baitulmakdis. Pada usia 30 tahun, ia menerima tugas kenabian di Bukit Zaitun. Ketika itu ia sedang beribadah bersama ibunya dan dikelilingi oleh malaikat.
36
 
Setelah menerima wahyu berupa Injil ia mengabarkan kerasulannya kepada Bani Israil. Namun para pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa membuktikan kerasulannya. Ia menunjukkan sejumlah mukjizat yang memperkuat dakwahnya diantaranya yaitu dapat menghidupkan orang mati, dapat menghidupkan burung dari tanah liat, menyembuhkan penyakit kusta, dan menyembuhkan buta sejak lahir.
Al-Qur'an menegaskan bahwa Nabi Isa bukanlah Tuhan dan bukan pula putra Tuhan. Nabi Isa hanya mengaku diri sebagai nabi dan rasul, dan tidak pernah sebagai Tuhan. Aqidah yang dibawanya adalah keesaan Allah SWT. Namun sepeninggal Nabi Isa para pengikutnya banyak yang lalai dan menganggapnya Tuhan atau putra Tuhan.
5.                Nabi Muhammad SAW
Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT adalah Nabi Muhammad SAW. Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
Nabi Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya bernama Abdul Muttalib. Ialah yang memberi nama Muhammad yang berarti orang terpuji. Ketika lahir, Nabi Muhammad SAW telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Thalib yang  selanjutnya mengasuh Nabi Muhammad SAW.
Sejak bayi, tanda-tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Nabi Muhammad SAW, membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih dari dosa. Kemudian mereka menutup dada Nabi Muhammad SAW kembali tanpa bekas ataupun luka. 
38
 
37
 
Nabi Muhammad SAW diberi wahyu berupa Al-Quran yang merupakan kitab suci berisi ajaran aqidah dan syariat Allah untuk melengkapi dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu. Setelah datangnya Al-Quran ini maka syariat umat terdahulu sudah tidak berlaku lagi dan digantikan dengan syariat Islam.





Catatan Santri
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....................................................................







0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply

Santri kudu wani kluruk

el_kutub. Diberdayakan oleh Blogger.

Kritik dan Saran

Kemajuan butuh kritik dan saran dari semua elemen

BTemplates.com

Achmad Choirul Umam email: attuwungiyu@gmail.com nama Pena: Elkutub Facebook: Elkutub Merdeka Penulis adalah Alumnus PP. Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta

Blogroll